Penelitian psikologi dan internet :
Ø Publikasi
Online
Pengumuman atau pemberitahuan yang terhubung
dengan Jaringan Internet atau Media Online. Seperti Toko online yang
menjualkan barang-barang daganganya melalui media online yakni diantaranya
melalui facebook, twitter, blog, google, DLL.Cara mereka menjual barang
daganganya melalui media online ini dengan cara memoto barang-barang jualannya
dengan menarik mungkin sehingga membuat sang konsumen tertarik untuk
membelinya, biasanya took online ini menjual barang-barang dagangnya di sekitar
daerah JABODETABEK,mereka mengirim barang-barang tersebut melalui pengirim
barang atau mengantar sendiri dengan menarif ongkos kirim atau yang dikenal
ONGKIR sesuai jarak yang di tempuh. Itu merupakan salah satu bentuk pemanfaatan
dalam penggunaan Publikasi Online. Karna masyarakat pada zaman sekarang ini
masyarakat umum menginginkan segala yang praktis tanpa mengeluarkan banyak
tenaga. Seperti belanja pada Toko Online, mereka tidak perlu mendatangi Toko
atau Mall untuk berbelanja, cukup gunakan media Online Shop sebagai Publikasi
Online untuk mendapatkan yang mereka cari.
Ø Etika
Penelitian Dengan Bantuan Internet
Pengertian Etika
Menurut bahasa
Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari
kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi
konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan
(studi penggunaan nilai-nilai etika) (id.wikipedia.org).
Kata etika,
seringkali disebut pula dengan kata etik
,
atau ethics(bahasa
Inggris), mengandung banyak pengertian.
Dari segi
etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yangberartikebiasaan. Dengan demikian
menurutpengertian yang
asli, yang di katakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian
lambat laun pengertian ini
berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang
mebicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat
dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik
.
Etika juga disebut ilmu normative, maka
dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa itu etika ? Jika ditelusuri kata Etika itu
berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Ethikos yang berarti sesuatu yang timbul
dari kebiasaan hidup. Dan menurut saya Etika itu adalah sesuatu peraturan /
perilaku tidak tertulis yang mengatur benar atau salah, baik atau buruk dari
suatu lingkungan hidup tertentu. Mengapa orang sering melakukan penelitian?
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas dibandingkan
dengan lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang tidak diketahui,
dipahami, tidak jelas dan mneimbulkan keraguan dan pertanyaan bagi dirinya.
Ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan seringkali menimbulkan rasa
takut dan rasa terancam. Manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu,
mengapa begitu dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas
dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang
tertentu, para ilmuwan, peneliti dan para pemimpin dibutuhkan jawaban yang
lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komrehensif. Manusia di dalam
kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan
baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta dilingkungan
kerjanya. Masalah, tantangan dan kesulitan tersebut membutuhkan penjelasan, pemecahan
dan penyelesaian.
McMilan dan Schumacher mengutip pendapat Walberg
(1986), mengatakan bahwa ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui
penelitian, yaitu:
1. Mengidentifikasi
masalah penelitian.
2. Melakukan studi
empiris.
3. Melakukan replikasi
atau pengulangan.
4. Menyatukan
(sistesis) dan mereview.
5. Menggunakan dan
mengevaluasi oleh pelaksana.
Pencarian ilmiah (scintific inquiry) adalah suatu
kegiatan untuk menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode-metode yang
diorganisasikan secara sistematis, dalam mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan data. Pengertian ilmiah berbeda dengan ilmu. Ilmu merupakan
struktur atau batang tubuh pengetahuan yang telah tersusun, sedang ilmiah
adalah cara mengembangkan pengetahuan. Metode ilmiah merupakan suatu cara
pengkajian yang berisi proses dengan langkah-langkah tertentu. MicMilan dan
Schumacher (2001) membaginya atas empat langkah yaitu:
1. Define a problem.
2. State the
hypotthesis to be tested.
3. Colect and analyze
data.
4. Interprete the
results and draw conclusions obout the problem.
Hampir sama dengan McMilan dan Schumacher, John
Dewey membagi langkah-langkah pencarian ilmiah yang disebutnya sebagai
“reflective thinking”, atas lima langkah yaitu:
1. Mengedentifkasi
masalah.
2. Merumuskan dan
membatasi masalah
3. Menyusun hipotesis
4. Mengumpulkan dan
menganalisis data
. . Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
. . Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
Berikut adalah etika penelitian percobaan:
a. Kebebasan
bagi publik untuk mengakses hasil penelitian.
b. Menjaga kerahasiaan
(privacy) subjek penelitian.
c. Mengirimkan
hasil penelitian kepada subjek.
d. Memberikan hal
subjek dan meminta persetujuan terlebih dahulu untuk kesediaan menjadi subjek
penelitian, dengan memberitahukan konsekuensi yang muncul dalam penelitian.
e.
Memberitahukan secara jujur dan jelas kepada subjek tentang prosedur penelitian
yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan setelah penelitian percobaan (eksperimen)
selesai dilakukan.
f. Memberikan
terapi atau bantuan pemulihan kepada subjek yang mengalami akibat negatif, baik
secara fisik atau psikis dari penelitian, sampai kembali sehat seperti semula.
g. Penelitian yang
melibatkan binatang harus memperhatikan akibat negatif yang mungkin dialami
binatang, seperti indera melemah, menyendiri, serta memar atau luka fisik.
Pencarian Berpola : Suatu prosedur pencarian dan
pelaporan dengan menggunakan cara-cara dan sistemtika tertentu, disertai penjelasan
dan alasan yang kuat. Pencarian berpola bukan merupakan suatu pencarian yang
bersifat sempit dan mekanistis, tetapi mengikuti prosedur formal yang telah
standar. Prosedur pencarian ini pada tahap awalnya bersifat spekulatif, mencoba
menggabungkan de-ide dan metode-metode, kemudian menuangkan ide-ide dan metode
tersebut dalam suatu prosedur yang baku. Laporan dari pencarian berpola berisi
perpaduan antara argumen-argumen yang didukung oleh data dengan proses nalar,
yang disusun dan dipadatkan menghasilkan kesimpulan berbobot. Pencarian berpola
terutama dalam ilmu sosial termasuk pendidikan, bukan hanya menunjukkan
pengkajian yang sistematik, tetapi juga pengkajian yang sesuai dengan disiplin
ilmunya.
-Objektivitas : Penelitian harus memiliki
objektiviatas (objektivity) baik dalam karakteristik maupun prosedurnya.
Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subjektivitas. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan tekhnik pengumpulan
dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat
dipertanggung jawabkan. Objetivitas juga menunjukkan kualitas data yang
dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol dari bias dan
subjektivitas.
-Ketepatan : Penelitian juga harus memiliki tingkat
ketepatan (precision), secara tekhnis instrumen pengumpulan datanya harus
memimiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain penelitian,
pengambilan sampel dan tekhnik analisis datanya tepat. Dalam penelitian
kuantitatif, hasilnya dapat dilang dan diperluas, dalam penelitian kualitatif
memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasi yang konstan.
-Verifikasi : Penelitian dapat diverifikasi, dalam
arti dapat dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengn cara yang sama atau
berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif.
Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa
perluasan, pengembangan tetapi bukan pengulangan.
Empiris : Penelitian ditandai oleh sikap dan dan
pendekatan empiris yang kuat. Secara umum empiris berarti berdasarkan
pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang
sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris umumnya
menuntut penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian
berarti membuat interpretasi berdasarkan kenyataan dan nalar yang didasarkan
atas kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang diperoleh dari
penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut interpretasi dibuat.
-Penjelasan Ringkas : Penelitian mencoba memberikan
penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan menyederhanakannya menjadi
penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari sebuah penelitian adalah mereduksi
realita yang kompleks kedalam penjelasan yang singkat. Dalam penelitian
kuantitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi dalam
penelitian kualitatif berbentuk deskriptif tentang hal-hal yang esensial atau
pokok.
-Penalaran Logis : Semua kegiatan penelitian
menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan
prinsip-prinsip logika deduktif atau induktif. Penalaran deduktif, penarikan
kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila premisnya benar
maka kesimpulannya otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidenfikasi
hubungan—hubungan baru dalam pengetahuan yang ada. Dalam penalaran induktif.
Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus
(individual, situasi, peristiwa), kemudian peneliti membuat kesimpulan yang
bersifat umum.
-Kesimpulan Kondisional : Hasil penelitian tidak
bersifat absolut. Penelitian perilaku dan juga ilmu kealaman, tidak
menghasilkan kepastian, sekalipun kepastian relatif. Semua yang dihasilkan
adalah pengetahuan probabilistik. Penelitian boleh dikatakan hanya mereduksi
ketidaktentuan. Oleh karena demikian, baik kesimpulan kualitatif maupun
kuantitatif, bersifat kondisional. Para peneliti seringkali
menekankan/menuliskan bahwa hasil penelitiannya “cenderung menunjukkan atau
memberikan kecenderungan”. Pada bagian lain, berkenaan dengan etika sosial,
Kemmis dan Taggart dalam Hopkins(1993 : 221-223) menjelaskan bahwa terdapat
beberapa etika/pedoman yang harus ditaati sebelum, selama dan sesudah
penelitian dilakukan sebagai berikut :
1. Meminta kepada yang
berwenang persetujuan dan izin.
2. Penelitian
berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran diperhatikan, dan kawan sejawat
dperbolehkan mengajukan protes.
3. Meminta izin
eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan mitra peneliti, tidak
termasuk izin dari siswa apabila penelitian bertujuan meningkatkan
pembelajaran.
4. Minta izin untuk
membuka dan mempelajari catatan resmi, surat menyurat dan dokumen.
5. Catatan dan
deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil.
6. Wawancara,
pertemuan atau tukar pendapat tertulis hendaknya memperhatikan pandangan lain,
relevan, akurat dan adil.
7. Laporan disusun
untuk kepentingan yang berbeda, seperti laporan verbal pada pertemuan staf
jurusan, tertulis untuk jurnal, surat kabar, dan lain-lain.
8. Tanggung jawab
untuk hal-hal atau pribadi-pribadi yang sifatnya konfidensial.
9. Semua mitra
penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip kerja di atas, sebelum
penelitian berlangsung.
1. Hak melaporkan kegiatan dan hasil
penelitian, apabila sudah disetujui oleh para mitra peneliti, dan laporan tidak
bersifat melecehkan siapapun yang terlibat, maka laporan tidak boleh diveto
atau dilarang karena alasan kerahasiaan.
-Penutup : Dari penjelasan panjang yang penulis
sajikan dalam resume ini, akhirnya dapat disimpulkan bahwa etika dalam
penelitian merupakan sebuah keniscayaan untuk dijadikan sebagai piranti
sekaligus pedoman untuk menghindari kegagalan dalam penelitian. Etika yang
dimaksud baik yang berkenaan dengan etika ilmiah maupun etika sosial.
Mengedepankan etika sebagai sumber kepatutan dalam penelitian tidak lepas dari
esensi kegiatan penelitian itu sendiri yaitu untuk menemukan kebenaran dan
kemudian mengkontruks kebenaran itu menjadi sebuah teori. Jadi, kebenaran
tercapai setelah persetujuan melalui diskusi kritis (Skiner, 1985 : 128-131).
Diskusi yang dimaksud dalam konteks penelitian adalah memenuhi kaidah-kaidah
etika yang ada dan menjadi kesepakatan tidak tertulis guna memperoleh kebenaran
yang bersifat probabilistik.
Sumber :
http://www.slideshare.net/jayamartha/metodologi-penelitian-11-kode-etik
http://www.scribd.com/doc/24452080/Etika-Penelitian
http://ebookbrowse.com/etika-penelitian-eksperimen-psikologi-pdf-d379749105
Jurnal Psikologi dan Internet : Pengaruh
Loneliness Terhadap Internet Addiction
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sebuah jurnal
mengenai hubungan antara dunia Psikologi dengan maraknya Internet dikalangan
masyarakat yang sudah menjamur. Dalam jurnal kali ini saya akan memberikan
sedikit pendapat saya yang berkenaan dengan judul jurnal tersebut, yaitu
“Pengaruh Loneliness Terhadap Internet Addiction Pada Individu Dewasa Awal
Pengguna Internet”.
Didalam isi jurnal tersebut banyak dikemukakan masalah-masalah loneliness terhadap internet addiction. Kesimpulan arti dari Loneliness menurut beberapa ahli ialah suatu perasaan yang tidak menyenangkan disebeakan tidak adanya kesesuaian antara hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan hubungan interpersonalnya akibat terhambat atau berkurangnya hubungan sosial yang dimiliki seseorang. Loneliness disebabkan diantaranya adalah karena kurangnya interaksi sosial individu dengan lingkungan masyarakat disekitarnya, juga karena kesendirian yang dialami oleh individu.
Didalam isi jurnal tersebut banyak dikemukakan masalah-masalah loneliness terhadap internet addiction. Kesimpulan arti dari Loneliness menurut beberapa ahli ialah suatu perasaan yang tidak menyenangkan disebeakan tidak adanya kesesuaian antara hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan hubungan interpersonalnya akibat terhambat atau berkurangnya hubungan sosial yang dimiliki seseorang. Loneliness disebabkan diantaranya adalah karena kurangnya interaksi sosial individu dengan lingkungan masyarakat disekitarnya, juga karena kesendirian yang dialami oleh individu.
Kegiatan yang dilakukan individu loneliness biasanya tak membawa pengaruh besar bagi dirinya dalam melakukan kontak sosial, bahkan bisa membuat individu tersebut semakin sulit dalam membangun suatu hubungan. Faktor yang menyebabkannya antara lain adalah usia, status perkawinan, gender, status sosial ekonomi, dan juga karakteristik latar belakang. Menurut McKenna & Bargh dalam Weiten dan Llyod, internet sebagai salah satu cara untuk mengurangi loneliness karena internet memungkinkan seseorang dapat menjelajahi seluruh individu satu dengan yang lainnya di belahan dunia. Sisi positifnya adalah mengembangkan perasaan mendapat dukungan sosial serta menjalin persahabatan secara online. Namun sisi negatifnya adalah jika individu menghabiskan banyak waktu di internet dimanapun ia berada, maka individu loneliness akan menyediakan waktu lebih sedikit untuk berinteraksi dengan tatap muka didunia nyata serta mengurangi kesempatan untuk lebih jauh mengenal hubunganya dengan dunia nyata.
Memang, menurut saya segala kegiatan apapun pasti memiliki nilai psitif dan negatifnya. Seperti contoh kasus individu yang mengalami loneliness tersebut diatas, ada baiknya bila seorang loneliness mencoba memperbaiki hubungan sosialnya dengan lebih baik lagi misalnya dengan menambah kegiatan aktif yang bisa membangun diri sendiri dalam mengatasi perasaan loneliness seperti mengikuti organisasi diluar pekerjaan, aktif dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, mengunjungi kerabat, dll.
Ø Game
Online
RF
(Rising Force) Online adalah permainan video daring (MMORPG) dengan nuansa gabungan antara fantasi
dan masa depan dengan tema yang menarik. Bermula di suatu galaxy bernama NOVUS
pemain bisa memilih salah satu dari 3 bangsa yang ada untuk memakmurkan bangsa
tersebut dan bertempur untuk menaklukan seluruh jagad.
Dipermainan ini terdapat 3 bangsa diantaranya adalah
Accretia,Belato,Cora
Ketiga bangsa ini
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menguasai bangsa pada permainan RF dan
mempertahankan bangsa masing-masing dari ketiga bangsa tersebut memiliki sihir
yang berbeda-beda dan mempunyai armour (perlengkapan peran yang berbeda).
Accretia
adalah bangsa robot yang memiliki tenaga yang tangguh dan sulit di kalahkan Tubuh metal mereka adalah yang paling kuat
di dalam permainan dan mempunyai teknologi canggih, tetapi mereka tidak bisa
memakai “sihir”.
Ras ini mendirikan kekaisaran, yaitu Acretia Empire.
Holy Alliance Cora: Holy Alliance Cora adalah
suatu bangsa dengan peradaban spiritual yang amat kuat budayanya di bidang
agama dan seni sihir. Berdasarkan sejarah, bangsa Cora sendiri merupakan bangsa
yang terbentuk dari campuran beberapa negara dan bangsa yang memiliki
kepercayaan sama. Penampilan mereka juga amat menarik, laki-lakinya tinggi
tegap, dan perempuannya elok dan cantik.
Bellato Union: Bellato Union merupakan bangsa
petualang yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi. Dalam menjalani petualangannya,
bangsa Bellato banyak didukung dengan berbagai macam teknologi. Bellato mampu
membuat Massive Armor Unit (MAU) dan senjata untuk dipergunakan dalam
peperangan. Tingkat gravitasi yang tinggi di planet asal Bellato membuat tubuh
mereka pendek, tetapi fisik mereka cukup kuat dan pandai. Bellato juga
merupakan ahli ekonomi dan berdagang. Keserakahan telah mendorong mereka untuk
pergi ke planet lainnya, untuk menjajah dan mendapatkan resources lebih. Untuk
memperluas sampai akhir alam semesta, Bellato ingin memastikan bahwa Sektor
Novus tidak jatuh dalam kekuasaan Accretia atau Cora. Keinginan untuk tumbuh
dan berkembang pasti akan membuat alam semesta diliputi kekacauan.
Manfaat Positif dan Negatif : Positif : Game ini bisa mengatur otak kita
untuk mengatur strategi peperangan supaya mendapatkan kemenangan secara utuh
dan mengatur bagaimana pertahanan bangsa kita agar tidak kalah dalam
peperangan, melatih kesabaran kita ketika menaiki level dan menjalankan misi
yang sedang berlangsung. Dampak Negatif : kita bisa lupa waktu dalam permainan
ini karna untuk menuntaskan misis-misi yang ada, menghabiskan uang kita,
penurunan prestasi sekolah.